Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari 566 pulau. Dari seluruh pulau yang ada, 46 pulau telah berpenghuni sedangkan sisanya belum berpenghuni. Terdapat tiga pulau besar, yaitu pulau Flores, Sumba dan Timor, selebihnya adalah pulau-pulau kecil yang letaknya tersebar. Secara administratif, Provinsi Nusa Tenggara Timur terbagi menjadi 15 kabupaten dan 1 kodya dengan Kupang sebagai ibukota provinsi. Untuk kegiatan ekspor, total nilai ekspor untuk non migas mencapai 11.87 miliar US$ dengan nilai ekspor terbesar diantaranya dari Wood and Articles of Wood (artikel dari kayu dan kayu), Mineral Fuels (bahan bakar mineral), Mineral Oil Products dan Fish (produk minyak mineral dan ikan), Crustaceans, Moliscs, Other Invert.
Provinsi NTT memiliki 2 (dua) unggulan pada sektor petanian yaitu sub sektor perkebunan dan Perikanan. Untuk tahun 2005, komoditi unggulan dari sub sektor perkebunan adalah kakao, perkebunan kelapa dan perkebunan kopi. Untuk sub sektor perikanan terdiri dari perikanan laut, perairan umum dan perikanan darat (tambak, kolam dan sawah).
Sub sektor pertambangan dan penggalian belum menjadi penyumbang dominan dalam pendapatan regional karena sejauh ini didominasi oleh komoditas bernilai rendah yakni batu karang, sirtu, pasir, batu pecah, batu gelondongan, batu warna dan batu kapur untuk kebutuhan konstruksi lokal.
Pariwisata, yang merupakan salah satu sektor potensial bagi penerimaan Pendapatan Asli Daerah NTT. Daerah NTT mempunyai obyek pariwisata yang beragam, baik wisata alam dengan kondisi alamnya yang bergunung-gunung berikut bentuk pantainya yang memanjang, wisata bahari, agrowisata, maupun wisata budaya, termasuk wisata sejarah yang banyak dimiliki oleh daerah di NTT.
Sebagai tujuan investasi, provinsi ini juga memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang diantaranya Bandara Tambolaka di Waikabubak, Bandara Mau Hau di Waingapu, Bandara Eltari di Kupang dan Bandara Wai Oti di Maumere serta memiliki Pelabuhan Baranusa, Pelabuhan Atapupu, Pelabuhan Ende, Pelabuhan Maumere, Pelabuhan Larantuka dan Pelabuhan Labuan Bajo.
Provinsi NTT memiliki 2 (dua) unggulan pada sektor petanian yaitu sub sektor perkebunan dan Perikanan. Untuk tahun 2005, komoditi unggulan dari sub sektor perkebunan adalah kakao, perkebunan kelapa dan perkebunan kopi. Untuk sub sektor perikanan terdiri dari perikanan laut, perairan umum dan perikanan darat (tambak, kolam dan sawah).
Sub sektor pertambangan dan penggalian belum menjadi penyumbang dominan dalam pendapatan regional karena sejauh ini didominasi oleh komoditas bernilai rendah yakni batu karang, sirtu, pasir, batu pecah, batu gelondongan, batu warna dan batu kapur untuk kebutuhan konstruksi lokal.
Pariwisata, yang merupakan salah satu sektor potensial bagi penerimaan Pendapatan Asli Daerah NTT. Daerah NTT mempunyai obyek pariwisata yang beragam, baik wisata alam dengan kondisi alamnya yang bergunung-gunung berikut bentuk pantainya yang memanjang, wisata bahari, agrowisata, maupun wisata budaya, termasuk wisata sejarah yang banyak dimiliki oleh daerah di NTT.
Sebagai tujuan investasi, provinsi ini juga memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang diantaranya Bandara Tambolaka di Waikabubak, Bandara Mau Hau di Waingapu, Bandara Eltari di Kupang dan Bandara Wai Oti di Maumere serta memiliki Pelabuhan Baranusa, Pelabuhan Atapupu, Pelabuhan Ende, Pelabuhan Maumere, Pelabuhan Larantuka dan Pelabuhan Labuan Bajo.
0 komentar:
Posting Komentar